Musim hujan di Asia membawa hujan penting bagi tanaman pangan yang memberi makan hampir separuh populasi dunia. Perubahan iklim tampaknya mempengaruhi musim hujan, meskipun dampaknya bervariasi dari satu daerah ke daerah lain dan dari waktu ke waktu: kadang-kadang dalam bentuk curah hujan yang lebih ekstrem, kadang-kadang dalam periode kemarau yang berkepanjangan, atau perubahan waktu musim yang mengganggu.
Untuk mendapatkan wawasan tentang sejarah monsun dan potensinya di masa depan, para ilmuwan di Lamont-Doherty Earth Observatory di Columbia School of Climate telah menghabiskan waktu puluhan tahun untuk mengambil sampel dan mempelajari lingkaran pohon tua di wilayah yang luas. Karena lingkaran pohon merespons curah hujan tahunan, hal ini dapat dibaca seperti sebuah buku, yang mendokumentasikan periode kering dan basah tahun demi tahun, sejak berabad-abad yang lalu. Penelitian telah mengungkapkan kekeringan yang parah di masa lalu, termasuk beberapa kekeringan yang mungkin berkontribusi pada tumbangnya seluruh peradaban.
Pengambilan sampel sebagian besar dilakukan di daerah pegunungan terpencil, dimana pohon-pohon tua berukuran besar masih bertahan dari perambahan manusia. Ini adalah perlombaan melawan waktu; banyak yang kini akhirnya ditebang. Tayangan slide audio di bawah ini membawa pemirsa dalam ekspedisi ke dataran tinggi Vietnam, tempat pohon cemara raksasa berusia ribuan tahun masih berdiri—setidaknya untuk saat ini.
Tinggalkan Balasan